Sabtu, 14 Februari 2009

Kisah Sejatiku

Cinta Kasih, adalah untaian kata indah...yang agung dan mulia..,karena mencerminkan sifat yang baik, bahkan Allah, pencipta kita digambarkan Maha Pengasih dan Penyayang.

Manusia lahir di muka bumi ini, sungguh indah bila diawali dengan proses cinta kasih Ayah dan Ibu kita, yang berlanjut ke pelaminan. Lalu melahirkan kita sebagai insan di bumi ini yang dituntun, dibimbing penuh cinta...,menjalani tahap demi tahap proses menuju dewasa.

Betapa bahagia bila kita merasakan belai kasih Ayah dan Ibu kita, terutama dalam masa-masal awal kehidupan kita sebagai anak-anak yang merupakan periode emas pembentukan sel-sel otak dan kepribadian.



Ketika aku kecil, aku senang melihat anak-anak sebayaku mengenakan seragam.
"Mereka akan kemana?" tanyaku,
"Mereka akan ke sekolah," jawab ibuku, satu-satunya yang tinggal di rumah bersamaku.
"Aku ingin ikut dengan mereka," kataku penuh harap...
"Nanti..., tunggulah....,nanti....." ucap ibuku terbata sambil mengusap air mata.

Tetes demi tetes air mata ibu bergulir, mengalir...

Akupun ikut merasakan perih pedihnya..,

"Mengapa?" aku bertanya ....,

"...."
"Mengapa..?"aku bertanya..,bergaung menemui dinding bisu yang Ibu dirikan...,dinding bisu yang kelak baru ia ungkapkan rahasianya.

Setiap hari, kulihat anak-anak sebayaku pergi dengan seragam sekolahnya.Tiap kali itu pula, tanyaku terucap, bergaung di dinding bisu Ibu.

Hingga, akhirnya hari itu tiba..,
Ya, hari yang kutunggu-tunggu..,
Hari aku ke sekolah untuk pertama kalinya

Suatu tanya terucap padaku,"Siapa Ayahmu?"
Ketidaktahuan membenamkan wajahku, kelu, malu.

Berlanjut tanya tertuju padaku,"Bagaimana dengan uang sekolahmu?"
"...," suatu pertanyaan yang tak sepenuhnya mampu kupikirkan, tapi sangat bisa kurasakan tekanan suara si penanya.

Kuberlari pulang pada Ibu,
Satu-satunya orang yang kupunya di rumah,

Air mata menetes...,
Bergulir..,
Mengalir...,
Membasahi rambutku, dahiku, hingga mataku pun meneteskan air mata...,

Kurasakan dinding bisu yang Ibu bangun,
Kurasakan tetes demi tetes air mata kami mengalir, menderas, bagai air bah yang dahsyat, menjebol dinding bisu itu, mengungkap rahasia apa yang ada di baliknya.

"Pertanyaan pertama,... jawabnya ...'Tidak ada,'... sedangkan... pertanyaan kedua jawabnya... 'Ibuku... akan... berusaha.... membayarnya'."



Tergagu aku terpaku bisu.


"Ibu.., itukah rahasia yang selama ini kau simpan?"

Ingin kumenjadi malaikat bersayap, merangkulmu dalam hangat lebar sayapku, merengkuhmu dalam perlindungan yang kau cari tapi tak pernah kau temukan.


Sejak itu aku makin rajin belajar,kugapai prestasi demi prestasi, karena itulah yang mampu mengantar aku menuju tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Hingga kini, aku, Kwadrani Christina telah lulus FKIP Inggris dan bisa menjadi guru.

Terima kasih Tuhan,Ibu, Para Guru, Teman-teman dan semua yang telah mencerahkan hari & hatiku dengan kasih. Kebaikan kalian akan selalu tertanam di hatiku, makin lama, makin berkembang hingga kuharap aku mampu mengembangkan 'sayap-sayapku' mengayomi dan membimbing anak-anak kurang mampu untuk terus bersekolah dan berprestasi, demi masyarakat, bangsa, negara, dunia dan Tuhan.
cONGRADUALTES Pictures, Images and Photos

1 komentar:

  1. Luar biasa... congrats. ente udah nyampe sini....

    BalasHapus