Romantic Valentine
With a sunny day
In the white winter
Of her Red Lips
Early woke up birds
In the tiny nest
Share their greets
With the warm hug
Beautiful Blossems
Blessed the butterflies
Become the messangers
Of their love mails
She is returning
From the market
Wore red and white
Like an Angel
It`s really a blessing
Of this sacred day
To share the divine love
To hug the hearts
It is precious to enlarge
Her red rosy face
In the genuine white
Endless mind walls.
Aku sempat mengarang puisi tentang Ibuku,bolehkan mengagumi beliau yang bagai malaikat hidupku? Puisi yang spontan timbul setelah kulihat beliau merawat kebun Mawar sepulang dari pasar:
Romantika Valentin
Sinar mentari bercermin
Pada kilau jernih serpih air
Di bibir merahnya
Burung-burung terjaga pagi
dalam sarang mungilnya
Saling sapa
dengan bentang sayap
berpeluk hangat
Indah mekar bunga-bunga.
Terbekatilah kupu-kupu,
yang sampaikan
pesan cinta mereka.
Beliau pulang,
kembali dari pasar,
Bergaun merah dan putih,
Bagai seorang malaikat.
Sungguh suatu anugerah,
di hari sakral ini,
untuk berbagi tulus kasih hati
Untuk saling berpeluk hati,
Sangat berarti untuk memperjelas besar
keagungan wajahnya yang bersemu mawar merah,
dalam sejatinya tulus putih
dinding benak yang tiada pernah berakhir
Sinar mentari bercermin
Pada kilau jernih serpih air
Di bibir merahnya
Burung-burung terjaga pagi
dalam sarang mungilnya
Saling sapa
dengan bentang sayap
berpeluk hangat
Indah mekar bunga-bunga.
Terbekatilah kupu-kupu,
yang sampaikan
pesan cinta mereka.
Beliau pulang,
kembali dari pasar,
Bergaun merah dan putih,
Bagai seorang malaikat.
Sungguh suatu anugerah,
di hari sakral ini,
untuk berbagi tulus kasih hati
Untuk saling berpeluk hati,
Sangat berarti untuk memperjelas besar
keagungan wajahnya yang bersemu mawar merah,
dalam sejatinya tulus putih
dinding benak yang tiada pernah berakhir
:)
:D
BalasHapus